Pihak berkuasa Filipina mengatakan telah menangkap salah seorang pengasas kumpulan mujahidin Abu Sayyaf bernama Ahmadsali Asmad Badron, pada Ahad 29/7 lalu. Ia dituduh sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas siri serangan paling buruk di Filipina.
Ustaz Ahmadsali Asmad Badron, juga dikenali sebagai Ammad atau Hamad Ustaz Idris, ditangkap pada Sabtu 28/7 lalu di Tawi-Tawi terpencil pulau di Filipina selatan.
Ustaz Ahmadsali Asmad Badron, juga dikenali sebagai Ammad atau Hamad Ustaz Idris, ditangkap pada Sabtu 28/7 lalu di Tawi-Tawi terpencil pulau di Filipina selatan.
Ketua peneliti pengganas Tawi-Tawi, Edgar Danao, memastikan Badron merupakan salah seorang anggota kuat Abu Sayyaf. Kelompok pejuang ini lahir pada tahun 1990an. Dana utama kelompok mujahidin yang disebutkan berasal dari pemimpin Al Qaidah, Usamah bin Laden, sebelum syahid.
Danao mengatakan, Badron bersama sepupunya, Galib Andang, dikenal sebagai "Komandan Robot". Keduanya memerintahkan kempulan ini melakukan serangan hendap perbatasan di satu daerah wisata Malaysia, April 2000 dan menculik puluhan turis asing.
Penculikan itu membuat nama Abu Sayyaf melambung, meski semua sandera akhirnya dibebaskan setelah kelompok itu memeproleh uang tebusan jutaan Peso (mata uang Filipina). Pada saat itu, negosiasi pembebasan sandera ditengahi Libya.
"Badron merupakan salah satu anggota terpercaya (Abu Sayyaf) yang membuat jutaan Peso uang tebusan yang dikumpulkan dari operasi mereka," kata Danao.
Kelompok ini juga telah disalahkan atas serangan terburuk dalam sejarah Filipina termasuk pemboman kapal feri di Manila pada 2004 yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Operasi dukungan terhadap Abu Sayyaf menewaskan para pemimpin penting mereka, sementara banyak lainnya - termasuk Andang - ditahan. Belakangan Andang diketahui tewas dalam sebuah usaha melarikan diri pada tahun 2005.
Danao mengatakan, Badron bersama sepupunya, Galib Andang, dikenal sebagai "Komandan Robot". Keduanya memerintahkan kempulan ini melakukan serangan hendap perbatasan di satu daerah wisata Malaysia, April 2000 dan menculik puluhan turis asing.
Penculikan itu membuat nama Abu Sayyaf melambung, meski semua sandera akhirnya dibebaskan setelah kelompok itu memeproleh uang tebusan jutaan Peso (mata uang Filipina). Pada saat itu, negosiasi pembebasan sandera ditengahi Libya.
"Badron merupakan salah satu anggota terpercaya (Abu Sayyaf) yang membuat jutaan Peso uang tebusan yang dikumpulkan dari operasi mereka," kata Danao.
Kelompok ini juga telah disalahkan atas serangan terburuk dalam sejarah Filipina termasuk pemboman kapal feri di Manila pada 2004 yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Operasi dukungan terhadap Abu Sayyaf menewaskan para pemimpin penting mereka, sementara banyak lainnya - termasuk Andang - ditahan. Belakangan Andang diketahui tewas dalam sebuah usaha melarikan diri pada tahun 2005.
Ketika melarikan diri, Badron dipercayai dibantu para gerila asing daripada kumpulan gerila lain, Jemaah Islamiyah _JI untuk bersembunyi di Filipina selatan. Sedangkan JI dipersalahkan atas sejumlah serangan yang membunuh di Indonesia, termasuk letupan bom di Bali, pada 2002.
Penangkapan Badron merupakan rangkaian operasi yang dilakukan Filipina dalam memerangi unit kumpulan Abu Sayyaf lain di pulau Basilan berikutan pertempuran yang membunuh sekurang-kurangnya 10 tentera pada minggu lalu.
Walaupun kerajaan Filipina telah berulang kali menyebut kekuatan kumpulan Abu Sayyaf sudah lemah, namun para ahli mengatakan kumpulan itu tetap masih wujud dan disebut-sebut masih menjadi ancaman keselamatan abadi bagi kerajaan Filipina dengan beratus-ratus pejuang yang masih aktif.
Penangkapan Badron merupakan rangkaian operasi yang dilakukan Filipina dalam memerangi unit kumpulan Abu Sayyaf lain di pulau Basilan berikutan pertempuran yang membunuh sekurang-kurangnya 10 tentera pada minggu lalu.
Walaupun kerajaan Filipina telah berulang kali menyebut kekuatan kumpulan Abu Sayyaf sudah lemah, namun para ahli mengatakan kumpulan itu tetap masih wujud dan disebut-sebut masih menjadi ancaman keselamatan abadi bagi kerajaan Filipina dengan beratus-ratus pejuang yang masih aktif.
0 comments:
Post a Comment